Sabtu, 13 Agustus 2011

Kekuatan Besar Abstaktif dinamakan Passion

Selamat pagi, salam sejahtera untuk seluruh manusia yang berusaha keras memajukan kehidupannya dengan passion yang dimilikinya. Pas sekali di postingan kali ini saya ingin berbicara sedikit tentang passion, saya membuat postingan ini, inspirasinya setelah mengikuti aja "Pakdumaru Final Event : Explore Your Passion" tanggal 12 Agustus 2011 kemarin.

Hemm, menurut pembaca, passion itu sendiri apa sih ?
Pasti banyak jawaban-jawaban variatif namun intinya adalah sama. Kalau kata Steve Jobs sih "the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle". Nah , kalau menurut saya pribadi, sesuatu yang kita anggap ideal dan kompatibel sama kepribadian kita sehingga dalam melakukan sesuatu tersebut akan terasa meaningful walaupun keadaan sekitar sedang dalam ketidakstabilan.

Sekarang saya mau sharing tentang passion saya selama ini. Pertama pas SMP, saya merasa passion saya ada di gambar dan mengerjakan matematika. Kenapa ? waktu SMP saya merasa kalau menggambar atau mengerjakan matematika membuat saya tenang, excited dan lainnya. Pas SMA kelas 10, entah kenapa matematika dan menggambar tadi berasa jadi musuh saya. Faktor mata pelajaran dan pengajar kali ya (ups), makanya pas kelas 10 saya merasa passion saya ada di sains umum (lebih ke fisika sih) dan musik. Selanjutnya pas kelas 11 untungnya passion saya tidak berganti tp berkembang yang asalnya cuma sains umum menjadi ke bidang terapannya atau engineeringnya. Saya merasa sangat tertarik ketika merangkai bahan-bahan yang ada menjadi sesuatu. Saat kelas 11 akhir atau menjelang kelas 12, karena seringnya menjadi Project Manager di ekskul, saya merasa sangat tertarik dalam memanage orang-orang dan mengintegrasikannya dengan sesuatu yang akan digunakan dan dibuat. Untuk itu, sampai saat ini passion saya berkembang lagi dari engineering yang mengurus instrumen-instrumen, menjadi managing antara instrumen tersebut dengan manusia-manusia yang terlibat dalam project instrumen itu.
Nah, passion-passion ini juga berpengaruh dengan fakultas yang saya pilih di ITB. Awalnya sih saya inginnya FMIPA dan masuk Astronomi atau Fisika, lalu berkembang menjadi FTI jurusan Fisika Teknik. Namun sekarang saya merasa cocok dengan jurusan Teknik Industri atau Manajemen Rekayasa Industri. Semoga saya tetap pada pilihan saya sampai setahun kedepan.

Jadi keterkaitannya, pilih sesuatu (yang berhubungan dengan masa depan khususnya) dengan passion kita sendiri, apakah cocok atau sebaliknya. Karena kalau kecocokannya sudah didapat, keinginan besar yang kita impikan tinggal menunggu waktu. Temukan passion, Integrasikan dengan cita-cita dan lakukan.

Sekian postingan dari saya, komen-komennya silahkan bila ada yang mau sharing dan jangan lupa isi polling nya. Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar